Selamat datang di Web blog kami JAMUR ORGANIK JEPARA. Kami menyediakan aneka bibit jamur , Jamur segar, Pelatihan dan Konsultasi terkait Produksi Jamur. Industri Jamur kami telah diterima diberbagai kalangan terutama para petani jamur di kota-kota di seluruh Indonesia.

 

  • Pengen punya usaha modal kurang dari 1 juta?
  • Pengen punya usaha tanpa meninggalkan keluarga?
  • Pengen punya bisnis yang gak ngabisin tenaga?
  • Pengen punya bisnis yang pasarnya gak pernah habis?
  • Gak jamannya…punya usaha, masih bingung mau jual produk kemana…
  • Sekarang waktunya…Anda punya usaha yang gak ada matinya…
Bisnis Jamur!
“Peluang Bisnis Rumahan yang Gak Murahan!”

6 Keuntungan Berbisnis JAMUR!

 
  • Bisa dimulai dengan modal sangat kecil, kurang dari 1 juta
  • Permintaan pasar yang masih sangat tinggi. Kebutuhan pasar jamur pada tahun 2015 diperkirakan sekitar 17.500 ton dan saat ini baru terpenuhi 13.825 ton pertahun
  • Bisnis yang bisa untung tiap hari. Dengan pengelolaan khusus maka kita bisa panen setiap hari, untung setiap hari.
  • Bisnis yang paling cepat balik modalnya. Modal 1 baglog jamur, kembali hanya dengan hasil panen pertama. Jamur bisa 3-4 kali panen.
  • Bisnis yang punya banyak produk turunan. Anda gak perlu khawatir prodk Anda gak laku dipasaran karena bisa Anda jual dalam berbagai bentuk produk olahan jamur.
  • Bisnis yang gak perlu skill khusus. Artinya, siapapun bisa berbisnis jamur asal tahu kuncinya.

 

 

Banyak Orang yang belum tahu potensi besarbisnis ini.
Segera Raih Peluang ini!
Jangan tunda lagi!
atau Anda bisa kehilangan peluang besar ini!

BPSMenurut data yang dibuat BPS (Badan Pusat Statistik), konsumsi sayur masyarakat Indonesia pada tahun 2002 tercatat sebesar 30,8 kg/kapita/tahun. Badan kesehatan dunia (FAO) menyatakan bahwa jumlah konsumsi sayuran untuk memenuhi standar kesehatan adalah sebesar 65 kg/kapita/tahun. Dari kedua data tersebut terlihat bahwa konsumsi sayur masyarakat Indonesia belum separuhnya dari rekomendasi FAO. Kondisi inilah yang menjadikan peluang usaha jamur konsumsi di dalam negeri masih sangat terbuka lebar.

FAOKebutuhan konsumsi jamur di dunia juga terus meningkat sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan serta perubahan pola konsumsi makanan penduduk dunia. Negara-negara konsumen jamur terbesar di dunia adalah Amerika Serikat (AS), Kanada, Jerman, Jepang, Hongkong, Belgia, Inggris, Belanda, dan ltalia.Rata-rata konsumsi jamur per kapita penduduk Kanada dan negara-negara Eropa melebihi 1,5 kg/kapita/tahun. Sedangkan konsumsi rata-rata penduduk Inggris dan AS masing-masing sekitar 1 kg/kapita/tahun dan 0,5 kg/kapita/tahun.

permintaan-pasarSebagai gambaran, di Kota Bandung, seorang pengusaha katering skala menengah membutuhkan sedikitnya 200 kg jamur/minggu. Jika di kota tersebut terdapat minimum 10 catering skala menengah seperti ini, kebutuhan jamur mencapai 2 ton/minggu. Bagaimana dengan kota lainnya?

StatistikPermintaan pasar terhadap kebutuhan jamur di kotaBogor, Sukabumi, dan sekitar Jakarta saat ini diperkirakan mencapai 5 s/d 10 ton perbulan. Permintaan jamur terus meningkat, berapa pun yang diproduksi oleh petani habis terserap. Kenaikannya sekitar 20%—25% pertahun.

dataGambaran tersebut baru merupakan kebutuhan pasar dalam bentuk jamur segar. Padahal jamur konsumsi tidak hanya dipasarkan dalam keadaan segar, tetapi juga dapat diolah lebih lanjut menjadi produk olahan siap saji seperti keripik jamur, abon jamur, nughet jamur, dan makanan olahan jamur lain. Produk-produk tersebut selain meningkatkan nilai tambah juga merupakan perluasan pemasaran untuk menjaring lebih banyak konsumen.

MAJISampai saat ini jamur lebih banyak diproduksi di Jawa. Berdasar data MAJI (Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia), setiap hari Jabar memproduksi 15—20 ton jamur merang dan 10 ton jamur tiram. Sementara Jateng sebagai sentra jamur kuping dan shiitake, setiap hari memproduksi 1 ton jamur kuping dan 500 kg/hari jamur shiitake. Sebagian besar produksi jamur dipasarkan dalam bentuk segar. Jamur-jamur tersebut kebanyakan dipasarkan ke kota-kota besar yang menjadi tujuan pasar utama jamur selama ini.

Pasar jamur Jakarta misalnya, dipasok dari Karawang, Bandung, Bogor, dan Sukabumi. Dari Cisarua-Bandung saja, setiap hari, tidak kurang dari 3 ton jamur tiram masuk Jakarta. Ir. Misa, M.Sc., petani jamur merang di Karawang, memprediksi, kebutuhan pasar Jakarta terhadap jamur merang sekitar 15 ton/hari. Sementara Karawang baru mampu memasok 3 ton. Untuk jamur kuping terutama diserap pasar Jateng lantaran banyak dibutuhkan industri jamu. Walau demikian, jamur kuping dari Jateng pun masuk Bandung, sehari tidak kurang dari 200 kg. Pasar jamur terbuka lebar. Oleh karena itu, berbisnis jamur sungguh merupakan peluang bisnis yang luar biasa.